Pengalaman Perpanjang SIM C di SIM Keliling Semarang

Pengalaman Perpanjang SIM C di SIM Keliling Semarang

perpanjang sim keliling semarang aviantorichad


Bulan Mei 2025 ini, ndilalah SIM C saya sudah hampir habis masa berlakunya. Saya baru ngeh pas iseng buka dompet dan lihat tanggal kedaluwarsa SIM. "Lho, kok tinggal seminggu maneh yo?!", batin saya. Langsung panik ringan. Dulu pernah telat sehari aja, harus bikin baru, padahal cuma pengin perpanjang.

Saya cari jadwal SIM Keliling di Semarang lewat situs resmi, dan nemu jadwal di Karangayu, deket pasar. Saya niat, bangun pagi dan berangkat dari rumah jam 7 pagi. Jalanan masih agak lengang, alhamdulillah. Sampai lokasi jam 8, mobil SIM keliling sudah siap di pinggir jalan.

Setelah daftar, saya dikasih berkas yang harus dibawa untuk psikotes. Ternyata lokasi tes psikologi bukan di situ, tapi di belakang gang yang lumayan jauh—harus naik motor lagi. Saya sempat bingung dan sempat nyasar, untung ada warga yang bantu nunjukin arahnya.

Sampai di tempat psikotes, antrian sudah mengular padahal masih pagi banget. Beberapa orang tampak duduk menunggu di kursi-kursi plastik. Saya ikut antre, nunggu dipanggil sambil ngobrol sama peserta lain. Suasananya agak tegang tapi juga santai—kebanyakan saling tanya, "Mas, iki kudu ngisi opo wae sih?"

Begitu dipanggil, saya masuk dan menyerahkan berkas pendaftaran, fotokopi KTP dan SIM masing-masing dua lembar. Kemudian bayar biaya psikotes Rp100.000. Dikasih lembar soal, saya mulai ngerjain tesnya yang isinya soal-soal yang harus dijawab dengan jawaban ya atau tidak.

Setelah selesai, saya serahkan lembar jawaban dan nunggu lagi. Setelah dipanggil ulang, saya dikasih berkas yang sudah diverifikasi, dan diminta balik ke lokasi SIM keliling.

Sampai di mobil SIM keliling, proses lanjut ke tes kesehatan. Ternyata sekarang pakai aplikasi online bernama Simpel Pol yang bisa diunduh di Google Play Store. Di aplikasi itu kita isi data, jawab beberapa pertanyaan, lalu upload selfie dan foto gigi. Di akhir tes kesehatan ini saya diminta bayar Rp70.000, bisa via QRIS (saya pakai ini), atau bayar langsung ke petugas.

Setelah itu, semua berkas—termasuk SIM lama—diserahkan ke petugas, dan saya diminta menunggu. Nah, ini bagian yang paling lama. Saya nunggu dari jam 9 lewat dikit sampai hampir jam 12 siang baru dipanggil.

Begitu dipanggil, saya masuk ke dalam mobil SIM untuk foto dan sidik jari. Di sini saya bayar biaya cetak SIM sebesar Rp75.000. Setelah foto selesai, saya diminta nunggu lagi di luar untuk proses cetak.

Sekitar 15 menit kemudian, nama saya dipanggil, dan... taraaa! SIM C saya akhirnya jadi. Resmi diperpanjang sampai 2030. Rasanya lega banget.

Rincian Biaya Perpanjangan SIM C (Mei 2025):

  • Psikotes: Rp100.000
  • Tes Kesehatan: Rp70.000
  • Cetak SIM: Rp75.000

  • Total: Rp245.000

Kalau boleh saya simpulkan, prosesnya memang nggak secepat yang dibayangkan, tapi masih cukup efisien asal kita tahu alurnya. Tips dari saya: datang pagi, bawa fotokopi KTP dan SIM masing-masing dua lembar, dan siapkan kuota internet + aplikasi Simpel Pol di HP kamu. Jangan lupa bawa uang elektronik atau QRIS, karena sebagian pembayaran sekarang pakai metode digital.

Perpanjang SIM itu bukan cuma soal administrasi. Kadang, ada pelajaran sabar dan ikhlas di tengah antrean panjang. Tapi ya itu tadi, daripada telat dan harus bikin dari awal, mending diluangkan waktunya sekarang.

Semoga pengalaman saya ini bisa membantu kalian yang juga mau perpanjang SIM dalam waktu dekat.


[SOLVED] Cara Menampilkan File Tersembunyi di Finder macOS: Pengalaman Saya

[SOLVED] Cara Menampilkan File Tersembunyi di Finder macOS: Pengalaman Saya

show hidden files in finder macos


Pernahkah Anda merasa frustrasi saat mencoba menemukan file tertentu di macOS, hanya untuk menyadari bahwa file tersebut ternyata tersembunyi? Saya juga pernah mengalaminya, dan saya ingin berbagi pengalaman saya tentang bagaimana akhirnya saya berhasil menampilkan file tersembunyi di Finder dengan mudah.

Ketika File Penting "Hilang"

Beberapa waktu lalu, saya sedang mengerjakan proyek yang melibatkan Wine untuk menjalankan aplikasi Windows di Mac. Saat ingin menghapus aplikasi tersebut, saya diberi tahu bahwa file instalasinya tersimpan di folder tersembunyi bernama .wine. Namun, saat membuka Finder, folder tersebut sama sekali tidak terlihat! Saya pun mulai mencari cara untuk menampilkan file tersembunyi ini.

Langkah-Langkah yang Saya Coba

Setelah mencari tahu dan mencoba beberapa metode, inilah langkah-langkah yang berhasil saya gunakan untuk menampilkan file tersembunyi di macOS:

1. Menggunakan Shortcut Keyboard

Ini adalah cara tercepat dan paling mudah:

  • Saya membuka Finder dan masuk ke folder Home.

  • Kemudian, saya menekan tombol Cmd (⌘) + Shift (⇧) + . (titik) secara bersamaan.

  • Tiba-tiba, folder tersembunyi seperti .wine dan .ssh langsung muncul! File tersembunyi ini terlihat dengan warna yang lebih transparan dibanding file biasa.

Jika Anda ingin menyembunyikan kembali file tersembunyi, cukup tekan shortcut yang sama lagi. Sederhana, bukan?

2. Menggunakan Terminal

Terkadang, shortcut keyboard tidak bekerja karena beberapa pengaturan di macOS. Dalam situasi tersebut, saya menggunakan Terminal. Berikut langkah-langkahnya:

  • Saya membuka aplikasi Terminal melalui Spotlight (Cmd + Space, lalu ketik "Terminal").

  • Di Terminal, saya mengetik perintah berikut:

    defaults write com.apple.finder AppleShowAllFiles TRUE
    killall Finder
  • Finder pun langsung restart, dan semua file tersembunyi muncul.

Jika saya ingin menyembunyikan file kembali, saya cukup mengetik perintah ini:

defaults write com.apple.finder AppleShowAllFiles FALSE
killall Finder

3. Menggunakan Aplikasi Pihak Ketiga

Untuk Anda yang kurang nyaman menggunakan Terminal, ada aplikasi pihak ketiga seperti OnyX yang bisa membantu. Setelah saya coba, OnyX memiliki antarmuka yang intuitif dan fitur untuk menampilkan file tersembunyi dengan sekali klik.

Akhirnya

Setelah berhasil menampilkan file tersembunyi, saya akhirnya menemukan folder .wine dan menyelesaikan tugas saya. Dari pengalaman ini, saya belajar bahwa file tersembunyi di macOS tidak selalu "hilang," hanya saja membutuhkan sedikit trik untuk menampilkannya.

Jika Anda juga pernah menghadapi situasi serupa, saya sangat merekomendasikan mencoba salah satu metode di atas. Dengan pengetahuan ini, Anda tidak perlu lagi frustrasi mencari file tersembunyi di Finder. Semoga pengalaman saya ini bermanfaat untuk Anda!

Selamat mencoba!

Dari Kursi Roda untuk Saudara, Hingga Lahirnya Boja Alkes

Dari Kursi Roda untuk Saudara, Hingga Lahirnya Boja Alkes

logo boja alkes

 


Petang itu, telepon dari saudara saya membuat hati saya mencelos. "Chad, mengko terke Lek Den ning puskesmas nganggo mobilmu ya, iki awake kok jare ora penak." ucapnya dengan suara lelah. "Nggeh, mangkeh kulo mriko", jawab Saya. Kurang lebih begini artinya "Chad, nanti anterin Lek Den ke puskesmas pakai mobilmu ya, ini kok katanya nda enak badan", ucap saudara saya. Dan saya jawab "Ya, nanti saya kesana".

Benar saja, sesampainya di rumah saudara saya tersebut saya melihat Pak Lek saya, sebut saja Lek Den, terbaring tidak berdaya di kasurnya. Bahkan untuk berdiri saja susah apalagi untuk berjalan. Meski tertatih akhirnya saya bisa mengantar beliau sampai ke puskesmas untuk berobat.

Dari kejadian itu, saya langsung tergerak untuk membantu. Terbersit dipikiran saya untuk mencari kursi roda di toko alat kesehatan yang ada di kota. Tapi, prosesnya ternyata tidak semudah yang saya bayangkan. Sebagian besar toko tidak punya stok, dan yang ada pun harus dipesan terlebih dahulu, yang artinya butuh waktu beberapa hari untuk sampai. Saya terbayang betapa sulitnya saudara saya merawat Lek Den dalam kondisi itu tanpa kursi roda.

Hingga akhirnya kondisi Pak Lek makin tidak kuat untuk duduk, dan hanya bisa terbaring saja sampai di rawat di rumah sakit besar di kota saya. Dan karena kondisinya makin melemah, qodarullah, berujung meninggal dunia. Innalillahi wainna illaihirojiun.

Pengalaman itu terus terngiang di kepala saya. Tidak semua orang tahu di mana bisa mendapatkan alat kesehatan dengan cepat, apalagi di daerah seperti Boja yang jauh dari pusat kota. Lalu, bagaimana kalau kebutuhan ini mendesak, seperti kasus saudara saya? Ide ini yang akhirnya membuat saya berpikir untuk membuka usaha sendiri di bidang alat kesehatan.

kursi roda medis boja alkes


Dengan modal keyakinan dan sedikit tabungan, saya mulai merintis usaha Boja Alkes. Awalnya, saya hanya menyediakan beberapa barang seperti kursi roda, tongkat jemuran dan alat bantu jalan lainnya. Fokus saya sederhana: membantu keluarga, saudara, dan tetangga sekitar mendapatkan alat kesehatan dengan mudah, cepat, dan harga terjangkau.

Saya juga belajar banyak tentang alat kesehatan, dari spesifikasi hingga cara pemakaiannya, supaya bisa membantu pelanggan dengan lebih baik. Saya ingin Boja Alkes bukan sekadar tempat penyewaan, tetapi juga menjadi tempat di mana orang bisa merasa terbantu dalam situasi sulit.

Seiring berjalannya waktu, usaha ini tidak hanya membantu orang-orang di sekitar saya, tetapi juga memberi saya kepuasan tersendiri. Setiap kali saya mengantarkan barang, rasanya seperti mengulang momen saat membantu saudara saya dulu. Melihat senyuman mereka yang merasa tertolong adalah motivasi terbesar saya untuk terus menjalankan usaha ini.

Kini, Boja Alkes telah menjadi bagian dari hidup saya dan keluarga. Tidak hanya sekadar bisnis, tetapi juga sebagai bentuk kepedulian saya terhadap masyarakat di sekitar. Saya percaya, setiap usaha yang dilandasi niat baik akan selalu menemukan jalannya sendiri.

Jika ada satu hal yang saya pelajari dari pengalaman ini, itu adalah bahwa kebutuhan akan alat kesehatan bukanlah sesuatu yang bisa ditunda. Dan dengan Boja Alkes, saya berharap bisa terus menjadi solusi bagi mereka yang membutuhkan. 😊