Entah kenapa tiba-tiba saat melihat foto masa kecil ini rasanya pengin kembali jadi kecil lagi. Masa kecil, dimana hari-hari penuh kesenangan dan canda tawa dan rasanya masih membekas sampai sekarang. Masa itu, masa dimana masih banyak teman yang mengajak saya main sampai lupa waktu, kalau belum maghrib belum pulang bahkan selepas maghribpun dilanjutkan lagi.
Tubuh saya yang kecil ini dulunya masih sering membuat orang lain tertawa, jengkel dan gemas karena kenakalan saya. Di foto itu saya memakai kaos kesukaan saya dan sandal yang sedang tren dimasanya. Sandal itu dipilihkan ibu khusus untuk saya, ditambah kaos yang suka dimasukkan ke dalam celana. Ya itulah saya yang dulu.
Di foto itu saya sedang ikut lomba membawa kelereng memakai sendok yang di gigit. Saya masih ingat betul ketika saat itu saya berhasil menang. Menjadi juara ke 3, ke 2 atau entah juara pertama, tetapi seingat saya saat itu saya menang dan mendapatkan hadiah buku tulis 2 lembar. Rasanya waktu itu begitu membanggakan dan menyenangkan. Mungkin hari terbahagia bagi saya bisa merasakan menjadi seorang pemenang.
Beranjak ke bangku sekolah dasar, foto ini di ambil beberapa tahun yang lalu, saat penerimaan rapor kelas 5 semester pertama. Teman-teman SD saya sekarang sudah beranjak dewasa, bahkan banyak yang sudah berkeluarga. Tidak jarang, masih ada keinginan saya mengajak mereka kembali ke masa itu. Belajar, bermain, bersama dalam suka dan duka. Keriangan ketika hari bersih-bersih kelas, dimana saat itu kami bersama bahu membahu mengangkat bangku keatas meja, menggosok lantai ubin dengan serbuk gergaji yang kami ambil dari pabrik kayu depan sekolah. Saling melempar serbuk gergaji seperti Tom dan Jerry yang saling melempar salju, semuanya larut dengan kegembiraan dan tertawa bersama.
|
@aviantorichad semasa SMP bersama Agus Handoko |
Keunyuan saya di masa SMP terlihat pada foto ini, foto ini diambil saat study tour ke Jakarta beberapa tahun silam. Saya berfoto bersama teman saya, sebut saja Agus Handoko. Entah dimana dia sekarang, sudah lama saya tidak bertemu dengannya.
Ah, sudah tidak mungkin lagi mengulang masa itu. Sekarang semua sudah sibuk dengan dunianya sendiri, dunia orang dewasa, dimana semuanya sudah mempunyai beban tanggung jawab sendiri. Tidak mungkin juga mengajak mereka bermain petak umpet bersama lagi. Yah, waktu memang tidak bisa diulang, tapi kenangan pasti akan selalu bisa dirasakan.
Dan agar kenangan itu tidak pudar oleh waktu saya berpikir untuk mendokumentasikannya, dan jadilah postingan ini dan mungkin postingan-postingan yang akan datang.