Dari Kursi Roda untuk Saudara, Hingga Lahirnya Boja Alkes

logo boja alkes

 


Petang itu, telepon dari saudara saya membuat hati saya mencelos. "Chad, mengko terke Lek Den ning puskesmas nganggo mobilmu ya, iki awake kok jare ora penak." ucapnya dengan suara lelah. "Nggeh, mangkeh kulo mriko", jawab Saya. Kurang lebih begini artinya "Chad, nanti anterin Lek Den ke puskesmas pakai mobilmu ya, ini kok katanya nda enak badan", ucap saudara saya. Dan saya jawab "Ya, nanti saya kesana".

Benar saja, sesampainya di rumah saudara saya tersebut saya melihat Pak Lek saya, sebut saja Lek Den, terbaring tidak berdaya di kasurnya. Bahkan untuk berdiri saja susah apalagi untuk berjalan. Meski tertatih akhirnya saya bisa mengantar beliau sampai ke puskesmas untuk berobat.

Dari kejadian itu, saya langsung tergerak untuk membantu. Terbersit dipikiran saya untuk mencari kursi roda di toko alat kesehatan yang ada di kota. Tapi, prosesnya ternyata tidak semudah yang saya bayangkan. Sebagian besar toko tidak punya stok, dan yang ada pun harus dipesan terlebih dahulu, yang artinya butuh waktu beberapa hari untuk sampai. Saya terbayang betapa sulitnya saudara saya merawat Lek Den dalam kondisi itu tanpa kursi roda.

Hingga akhirnya kondisi Pak Lek makin tidak kuat untuk duduk, dan hanya bisa terbaring saja sampai di rawat di rumah sakit besar di kota saya. Dan karena kondisinya makin melemah, qodarullah, berujung meninggal dunia. Innalillahi wainna illaihirojiun.

Pengalaman itu terus terngiang di kepala saya. Tidak semua orang tahu di mana bisa mendapatkan alat kesehatan dengan cepat, apalagi di daerah seperti Boja yang jauh dari pusat kota. Lalu, bagaimana kalau kebutuhan ini mendesak, seperti kasus saudara saya? Ide ini yang akhirnya membuat saya berpikir untuk membuka usaha sendiri di bidang alat kesehatan.

kursi roda medis boja alkes


Dengan modal keyakinan dan sedikit tabungan, saya mulai merintis usaha Boja Alkes. Awalnya, saya hanya menyediakan beberapa barang seperti kursi roda, tongkat jemuran dan alat bantu jalan lainnya. Fokus saya sederhana: membantu keluarga, saudara, dan tetangga sekitar mendapatkan alat kesehatan dengan mudah, cepat, dan harga terjangkau.

Saya juga belajar banyak tentang alat kesehatan, dari spesifikasi hingga cara pemakaiannya, supaya bisa membantu pelanggan dengan lebih baik. Saya ingin Boja Alkes bukan sekadar tempat penyewaan, tetapi juga menjadi tempat di mana orang bisa merasa terbantu dalam situasi sulit.

Seiring berjalannya waktu, usaha ini tidak hanya membantu orang-orang di sekitar saya, tetapi juga memberi saya kepuasan tersendiri. Setiap kali saya mengantarkan barang, rasanya seperti mengulang momen saat membantu saudara saya dulu. Melihat senyuman mereka yang merasa tertolong adalah motivasi terbesar saya untuk terus menjalankan usaha ini.

Kini, Boja Alkes telah menjadi bagian dari hidup saya dan keluarga. Tidak hanya sekadar bisnis, tetapi juga sebagai bentuk kepedulian saya terhadap masyarakat di sekitar. Saya percaya, setiap usaha yang dilandasi niat baik akan selalu menemukan jalannya sendiri.

Jika ada satu hal yang saya pelajari dari pengalaman ini, itu adalah bahwa kebutuhan akan alat kesehatan bukanlah sesuatu yang bisa ditunda. Dan dengan Boja Alkes, saya berharap bisa terus menjadi solusi bagi mereka yang membutuhkan. 😊


0 Response to "Dari Kursi Roda untuk Saudara, Hingga Lahirnya Boja Alkes"

Posting Komentar